11.1.11

tentang senja kala itu

Posted by Aira Kanaya at 7:04 PM
Ketika senja mulai menghilang, mempersilahkan pekatnya hitam menghiasi langit malam, Lelaki dan Perempuan duduk bersebelahan dengan kesunyian nyata menyelimuti. Pikiran masing-masing sibuk merangkai kata-kata untuk diucapkan.

Sepuluh menit kemudian...
"Aku sudah memutuskan untuk melakukannya" Lelaki memecah kebisuan di antara mereka. Perempuan tetap bergeming, menampakkan raut wajah datar tak terbaca.
"Kamu kenapa? Tak apa-apa kan? Aku minta maaf. Aku benar-benar..."
"Kenapa minta maaf? Apa kamu telah melakukan kesalahan padaku?" potong Perempuan dengan nada tertahan dan sedikit meninggi.
"Seharusnya aku yang minta maaf. Aku hanya... Yah, rasanya ini terlalu mendadak. Aku sedikit kaget. Kamu tak pernah cerita, dan kemudian.. Yah.. anyway, selamat ya. Aku senang mendengarnya. Aku ikut bahagia untukmu," lanjut Perempuan sambil tersenyum.
"...ya, terima kasih. Aku tahu kamu akan mengerti perasaanku saat ini. Kita masih berteman kan?"
"Ya, kita teman..." jawab Perempuan pelan, menghilang bersama angin yang tiba-tiba berhembus, membiarkan mereka kembali diam dengan pikiran masing-masing.

***
Beberapa bulan sebelumnya...

Dering hp tanda sms masuk membuyarkan lamunan Perempuan.
"Udah buka puasa? Tadi sahur kan? Hayo, ga boleh bohong lho. Bohong itu dosa"
Sambil tersenyum Perempuan membalas sms dari Lelaki
"Haha.. Anak kecil juga tau kalo bohong itu dosa. Iya, aku udah makan kok. Tadi juga sahur, kan kamu yang bangunin. Besok lagi yaa... hehe"
Tak lama menunggu..
"Sip... Tiap hari aku pasti bangunin kamu buat sahur. Jaga kesehatan ya. Jangan tidur malam-malam dulu, kan harus sahur. Love you..."
Perempuan terdiam, tak percaya dengan apa yang tertera di layar hp.Berulang kali sms itu dibaca, mencoba mencerna maksud kalimat terakhir. Apa artinya? Benar untuk Perempuan kah? Atau hanya sekedar bercandaan tak penting?
"Makasih... Tenang, aku pasti jaga kesehatan. Kamu juga lho, jangan cuma bisa ngomong ke orang lain tanpa diri sendiri melakukan." balas Perempuan.
"Sepertinya kamu yang lebih penting untuk diingatkan selalu. Anak kecil juga tahu. haha.. Mmm.. Kok kalimat terakhir ga dibalas?"
Kembali Perempuan terdiam, tak tahu harus menjawab seperti apa. Ini benar-benar gambling. Beranikah Perempuan menanggapi? Akhirnya...
"Dilarang nggombal pas puasa loh.. hehe.. Udah jam segini, siap-siap tarawih sana,"
Hingga pagi menjelang, tak ada satupun sms balasan dari Lelaki.

Beberapa kali Lelaki menyisipkan kata itu di sms untuk Perempuan. Dan selalu Perempuan membalas dengan bercanda, tak mau membahas lebih jauh. Dan selalu Lelaki tak pernah membalas sms itu lagi.
Hingga kemudian, ketika Lelaki kembali menuliskan kata itu, Perempuan mengumpulkan seluruh nyali dan keberanian...
"Jaga diri baik-baik. Menjalani hidup seorang diri bukan berarti lantas hidup hanya untuk diri sendiri. Ada orang-orang yang ikut memikirkan kamu. Love you too.."
Tak ada balasan. Perempuan mulai meragu, menyisakan tanda tanya besar dan setumpuk penyesalan yang mendalam. Salahkah Perempuan?

***
Perempuan masih terdiam, berusaha mencerna kata-kata yang tadi diucapkan Lelaki.
Kenapa tiba-tiba Lelaki memutuskan seperti itu? Kapan dia mengambil keputusan? Apa arti hubungan mereka selama ini? Apa arti Perempuan bagi Lelaki? Teman seperti kata Lelaki tadi kah?
Berbagai pertanyaan berkecamuk dalam pikiran Perempuan. Tak terjawab satupun pertanyaan.
Perempuan merasa Lelaki sungguh naif dan munafik. Perempuan merasa kecewa... Sangat kecewa...

0 comments:

Post a Comment

 

the other side of me Copyright © 2010 Design by Ipietoon Blogger Template Graphic from Enakei