23.4.11

pengen punya pacar

Posted by Aira Kanaya at 10:16 PM 0 comments
duh, judul post kali ini berasa desperate banget yak! huahahaha *tepok jidat*
bukan bukan, belum sampe taraf desperate kok. cuma lagilagi terkena sindrom pengen punya pacar aja.
kan pengen aja gitu ada orang yang perhatian ma aku, ada waktu aku butuh, tau kalo ada orang yang akan tetap support aku di saat seperti apapun. *duh, pengenpengenpengen* >_<
apalagi di saat lagi down gini. pengen ada seseorang yang memeluk dan berbisik di telingaku "don't worry. everything will be ok. i'm here. we can do it. trust me." *yang terakhir berasa slogan iklan titiktitik. hahaha*
kalo di film drama korea you are my destiny tu "kebahagian jika dibagi bersama akan bertambah berkali lipat. sementara kesedihan jika dibagi bersama akan berkurang setengahnya"
it's so sweet... ahahahahha ^^

galau gelisah gundah gulana

Posted by Aira Kanaya at 10:11 PM 0 comments
akhir-akhir ini ga tau kenapa lagi sering banget ngerasa galau *ababil mode on. :p*
bawaannya tu pengen marahmarah, sensi, bad mood, lebih sering menghela nafas panjang, daaaan labil aka gampang marah, sedih, kesel, bosan, bingung, pelupa. pokoknya campur aduk dah. :O
kalo kata yumi sih kebanyakan mikir. apaaa aja dipikirin, dirasa berat. tapi ya mau gimana lagi. mau ga mikirin juga tetep aja rasanya kaya gitu kok. dengan sendirinya jadi moody. fiuuuuhh...

kenapakenapakenapa

Posted by Aira Kanaya at 10:03 PM 0 comments
aaaaarrrgghh.... kenapa sih orang pada demen banget nanya skripsi? tambah bikin aku down tauuuukk... ggrrrr... *ngasah pisau*
yayaya, aku tau aku udah telat lulus setahun. tapi so what gitu looh?? kalian kan ga tau kenapa aku telat *duh berasa telat apaan gitu. hhaaaa* jadi ya ga usah lah sok ngurusin. bolehboleh aja kalian bilang itu adalah bentuk kepedulian *taelaaah..* tapiiii aku lebih menghargai lagi kalo kalian ga ngungkit-ngungkit itu sekarang. aku sensi abiiiiiiiisss kalo masalah itu. rasanya nyebelin banget. -_____-"

18.4.11

si duduuuuul

Posted by Aira Kanaya at 9:12 PM 0 comments
hari ini aku berasa duduuuuull buangeett...!! fiuuuhh..
tadi pagi, waktu lagi semangat cekiceki blog orang, ditelpon ma si tante disuruh ngantor. katanya sih bantu-bantu ngurus berkas buat besok penilaian ISO. sooo berangkatlah daku kesanaaa.
nyampe kantor, disuruh ngisi lembar penilaian pegawai. di tengah-tengah ngerjain...
Tante: "dek, ntar tulisannya dibedain dikit ya, jangan sama semua"
Aku: "........."
alamaaaakk.. gimana caranyaaaa... mau tulisan sambung-menyambung *halah*?? udah lama ga nulis niiiiiiihh... *jedukin kepala ke tembok*
mau tulisan biasa juga kaga bisa. udah paten satu gaya euy. kalo diubah malah jadi berasa tulisan anak TK. *emang tulisan yang biasanya bagus pa?? huahaha*
dan akhirnyaaaa aku nullis cuma dengan gesergeser dan bolakbalik tu kertas penilaian gantian ma ngubah posisi duduk. that's it! huahahahaha... *tepok jidat*

menjelang Isya' aku pamit ma tante buat pulang. capek euy di depan kompi mulu seharian. *gaya selangit*
di jalan udah mikir mau beli makan apa. secara udah laper berat dan lagi pengen makan macem-macem. hihihi
tapi karena tenggorokan udah berasa sakit, yang artinya ga bisa buat nelen nasi de el el, akhirnya pilihan jatuh ke cream soup kfc. tak apa dah, tetep yummmyyyyy....
waktu hampir nyampe sebuah perempatan, mobil di belakang ngasih tanda belok kanan, yang aku artikan itu perempatan yang sama ma belokan ke mall. ternyataaaa... aku salah! waktu belok ada bapakbapak teriak "ga boleh lewat situ mbak, satu arah" huahahaha... aku maluuuuu... untung pas ga ada polisi. bisabisa tambah berabe tuh. *tepok jidat lagi*

sesampai di mall, maksain diri dulu buat cekiceki lantai dua, ga ada yang oke en murah *teteup.. huahahaha* akhirnya langsung capcus ke kfc. pesen cream soup ma burger ori, yang katanya baru jadi 5 menit lagi. nunggu dulu deeehh.
cari-cari tempat duduk, adanya yang di meja masih ada bekas makanan orang *plis deh yaaa -_____-*. mau ga mau nih. sesekali nengok-nengok ke konter, kali aja udah jadi gitu. tiba-tiba... ada masmas nengok-nengok ke arahku. aku mah cuek aja laaaah.. dan ternyata si mas berniat mengantarkan pesananku! mhuahahhahahahha... kasian beneeeeer... dari tadi cuma mondarmandir bawa nampan nyariin aku. maap-maap deh mas. mbaknya tadi ga ngasih nomer kok. lagipula si mas geje sih. kirain lagi ga ada kerjaan gitu.. wkakakaka... *lagilagi tepok jidat*

sebuah nama sebuah cerita

Posted by Aira Kanaya at 9:09 PM 0 comments
nimo

kepada kamu

Posted by Aira Kanaya at 9:07 PM 0 comments
Kepada kamu,
Dengan penuh kebencian.

Aku benci jatuh cinta. Aku benci merasa senang bertemu lagi dengan kamu, tersenyum malu-malu, dan menebak-nebak, selalu menebak-nebak. Aku benci deg-degan menunggu kamu online. Dan di saat kamu muncul, aku akan tiduran tengkurap, bantal di bawah dagu, lalu berpikir, tersenyum, dan berusaha mencari kalimat-kalimat lucu agar kamu, di seberang sana, bisa tertawa. Karena, kata orang, cara mudah membuat orang suka denganmu adalah dengan membuatnya tertawa. Mudah-mudahan itu benar.

Aku benci terkejut melihat SMS kamu nongol di inbox-ku dan aku benci kenapa aku harus memakan waktu begitu lama untuk membalasnya, menghapusnya, memikirkan kata demi kata. Aku benci ketika jatuh cinta, semua detail yang aku ucapkan, katakan, kirimkan, tuliskan ke kamu menjadi penting, seolah-olah harus tanpa cacat, atau aku bisa jadi kehilangan kamu. Aku benci harus berada dalam posisi seperti itu. Tapi, aku tidak bisa menawar, ya?

Aku benci harus menerjemahkan isyarat-isyarat kamu itu. Apakah pertanyaan kamu itu sekadar pancingan atau retorika atau pertanyaan biasa yang aku salah artikan dengan penuh percaya diri? Apakah kepalamu yang kamu senderkan di bahuku kemarin hanya gesture biasa, atau ada maksud lain, atau aku yang-sekali lagi-salah mengartikan dengan penuh percaya diri?

Aku benci harus memikirkan kamu sebelum tidur dan merasakan sesuatu yang bergerak dari dalam dada, menjalar ke sekujur tubuh, dan aku merasa pasrah, gelisah. Aku benci untuk berpikir aku bisa begini terus semalaman, tanpa harus tidur. Cukup begini saja.

Aku benci ketika kamu menempelkan kepalamu ke sisi kepalaku, saat kamu mencoba untuk melihat sesuatu di handycam yang sedang aku pegang. Oh, aku benci kenapa ketika kepala kita bersentuhan, aku tidak bernapas, aku merasa canggung, aku ingin berlari jauh. Aku benci aku harus sadar atas semua kecanggungan itu…, tapi tidak bisa melakukan apa-apa.

Aku benci ketika logika aku bersuara dan mengingatkan, “Hey! Ini hanya ketertarikan fisik semata, pada akhirnya kamu akan tahu, kalian berdua tidak punya anything in common,” harus dimentahkan oleh hati yang berkata, “Jangan hiraukan logikamu.”

Aku benci harus mencari-cari kesalahan kecil yang ada di dalam diri kamu. Kesalahan yang secara desperate aku cari dengan paksa karena aku benci untuk tahu bahwa kamu bisa saja sempurna, kamu bisa saja tanpa cela, dan aku, bisa saja benar-benar jatuh hati kepadamu.

Aku benci jatuh cinta, terutama kepada kamu. Demi Tuhan, aku benci jatuh cinta kepada kamu. Karena, di dalam perasaan menggebu-gebu ini; di balik semua rasa kangen, takut, canggung, yang bergumul di dalam dan meletup pelan-pelan…

aku takut sendirian.

[Kepada Cinta]

8.4.11

wahai adikku...

Posted by Aira Kanaya at 2:04 PM 0 comments
Satu kata yang sering kamu lontarkan di hari itu... Entah dengan maksud dan tujuan seperti apa yang kamu harapkan sebenarnya. Suatu penegasan kah? Bahwa aku selamanya adalah adik bagimu. Titik.
Hei, apa kamu tak tahu? Masih belum sadarkah kamu bahwa saat ini kata itu masih sangat menyakitkan bagiku? Hanya akan memberi jarak yang semakin melukai, antara aku dan kamu, yang ku tahu dengan benar tak akan pernah menjadi kita.

...beri sedikit waktu agar ku terbiasa bernafas tanpamu...
P.S: aku telah memberi kesempatan pada waktu untuk terus maju, merelakan setiap kenangan. memberi kesempatan pada pikiran untuk belajar melogika perasaan, membiaskan angan dan harapan. tapi ternyata masih belum cukup juga.. maaf.... aku belum sanggup...

1.4.11

cuap cuap

Posted by Aira Kanaya at 1:36 PM 0 comments
Apa yang sedang kamu bicarakan? Keadaanku? Atau keadaanmu?
Sangat mudah bagimu untuk berkata "ini mudah"
Tapi tahukah kamu...??
Sangat mudah bagiku untuk berkata "ini sangat berat"
Kamu tak tahu bagaimana keadaan yang sebenarnya, tapi kamu dengan santai berkata "apa yang terasa berat? hanya terasa kan?? ini sangat mudah"
Hei, itu sangat menyakitkan untukku...
Kamu seolah berkata aku sangat bodoh karena tidak bisa melakukannya seperti kamu.
Seandainya aku bisa mengatakan betapa keadaan yang sebenarnya sangat tidak adil untukku. Betapa perjuanganku selama ini menjadi sangat sia-sia dan tak berarti.
Karena sekali lagi aku terhenti.. membuatku kembali berhenti.. di titik awal aku harus memulai sekali lagi..
Tapi apa aku harus mengatakan semuanya padamu? Untuk apa? Untuk sekedar kamu dengarkan dan kemudian kamu kecilkan?
Tidak.. aku tidak butuh itu semua. Terima kasih.
Cukup bagiku untuk berjuang seorang diri mengumpulkan sisa asa dan semangat.
Aku masih bisa berdiri sendiri di sini demi senyum bangga mereka nanti.

8.3.11

from this moment

Posted by Aira Kanaya at 5:10 PM 0 comments
Kini semangatku telah kembali.
Tak ingin lagi perjuanganku terhenti.
Aku pun ingin seperti mereka.
Aku pun ingin memberi tawa.
Aku pun ingin terus melangkah.
Semoga jalanku dipermudah.
Agar aku bisa segera melihat senyum dari orang-orang yang ku sayang
SEMANGAT!!! \(^o^)/

24.2.11

fix you

Posted by Aira Kanaya at 5:16 PM 0 comments
When you try your best, but you don't succeed
When you get what you want, but not what you need
When you feel so tired, but you can't sleep
Stuck in reverse
When the tears come streaming down your face
When you lose something you can't replace
When you love someone, but it goes to waste
Could it be worse?

Lights will guide you home
And ignite your bones
And I will try to fix you

High up above or down below
When you too in love to let it go
If you never try you will never know
Just what your worth

Lights will guide you home
And ignite your bones
And I will try to fix you

Tears stream down your face
When you lose something you cannot replace
Tears stream down on your face
And I..

Tears stream down your face
I promise you I will learn from my mistakes
Tears stream down on your face
And I..

Lights will guide you home
And ignite your bones
And I will try to fix you

[Fix You - Coldplay]

21.2.11

kangen kamu

Posted by Aira Kanaya at 8:32 PM 0 comments
Aku kangen kamu... Sangat... Rindukah kamu padaku?
Tolong kirimkan cahaya padaku...
agar aku tidak merasa gelap di saat malam menjelang
agar aku tidak merasa sepi dalam keramaian
agar aku tidak merasa jenuh dalam kesendirian
Tolong kirimkan tanda padaku...
bahwa kamu juga selalu mengingatku
sebanyak taburan bintang di langit malam
sebanyak butiran air hujan yang membasahi bumi
sebanyak air di lautan samudera
Aku kangen kamu... Sangat...

rindu setengah mati

Posted by Aira Kanaya at 8:15 PM 0 comments
Aku ingin engkau ada di sini
Menemaniku saat sepi
Menemaniku saat gundah

Berat hidup ini tanpa dirimu
Ku hanya mencintai kamu
Ku hanya memiliki kamu

Reff:
Aku rindu setengah mati kepadamu
Sungguh ku ingin kau tahu
Aku rindu setengah mati

Meski telah lama kita tak bertemu
Ku selalu memimpikanmu
Ku tak bisa hidup tanpamu

Repeat Reff

Aku rindu setengah mati

Aku rindu setengah mati kepadamu
Sungguh ku ingin kau tahu
Aku rindu

[Rindu Setengah Mati - D'Masiv feat. Kevin Aprilio]

adakah kita?

Posted by Aira Kanaya at 10:02 AM 0 comments
Di suatu senja, Lelaki meminta untuk bertemu dengan Perempuan.

"Ada apa kamu ingin menemuiku?"

"Tak apa, aku hanya ingin melihatmu. Aku rindu padamu."

Perempuan terdiam.

"Apa kamu bahagia?"

"Ya, aku bahagia. Kenapa? Bagaimana denganmu?"

"Apa pedulimu aku bahagia atau tidak? Itu bukan urusanmu."

"Hei, salahkah aku jika menanyakan hal yang sama padamu? Kenapa kamu selalu membuat semua menjadi sangat rumit?"

"Dan salahkah aku jika tak ingin menjawab pertanyaanmu? Apa pedulimu jika aku bahagia atau tidak? Toh kamu pun telah membuatku merasa tidak bahagia."

"Sudahlah. Aku sedang tak ingin berdebat denganmu. Aku hanya ingin melihatmu, berbicara santai denganmu seperti yang sering kita lakukan dulu."

"Tapi semua kini sudah berubah. Kita tak akan pernah bisa sama seperti dulu. Bukankah kamu sudah bahagia dengannya? Tak perlu kamu mengurusi aku lagi."

"Dan tak bolehkah aku juga ingin merasa bahagia saat bersamamu? Haruskah kita selalu bertengkar seperti ini? Bukankah dulu kamu berkata bahwa kita tetap berteman?"

"Aku ingin kamu bisa tetap tinggal di sisiku. Aku ingin kamu pun merasa bahagia, sama seperti aku."

"Tapi kamu tak pernah satu kali pun memintaku untuk tinggal... Bisakah aku tetap merasa bahagia denganmu? Ya, kita tetap teman.. Nanti, ketika aku merasa siap untuk menemuimu.."

Perempuan beranjak pergi meninggalkan Lelaki.

"Aku hanya ingin merasa bahwa kamu tetap kamu, Perempuan yang ku sayang..." kata Lelaki pelan, memandang Perempuan yang berjalan menjauh.
Satu tanya menghantui pikiran Lelaki. "Berapa lama aku harus menunggu untuk bisa melihat senyum Perempuan lagi untukku?"

tangan-tangan kita

Posted by Aira Kanaya at 9:15 AM 0 comments
Kawan...
Ada apa denganmu?
Tak bisakah bagimu memaafkan?
Sulitkah bagimu melupakan?
Apakah kebersamaan kita selama ini harus musnah hanya karena satu kesalahan?
Aku tak pernah berniat membenarkan ataupun menyalahkan salah satu dari kita.
Aku tahu benar untukku belum tentu sama benarnya bagimu.
Begitu pula sebaliknya...


Kawan...
Aku hanya tak ingin kita saling melepaskan tangan..
Karena ketika kamu melepaskan pegangan tangan kita, maka aku tak akan berlari mengejar untuk tetap memintamu tinggal...
Tak pernah sedikitpun aku bermaksud semudah itu melepaskan.
Hanya saja aku tak ingin memaksa untuk tidak meninggalkan...

19.2.11

waiting for the end

Posted by Aira Kanaya at 9:16 PM 0 comments
This is not the end, this is not the beginning
Just a voice like a riot rocking every revision
But you listen to the tone and the violent rhythm
Though the words sound steady something empty's within them
We say yeah with fists flying up in the air
Like we're holding onto something that's invisible there
Cause we're living at the mercy of the pain and the fear
Until we dead it, forget it, let it all disappear

Waiting for the end to come
Wishing I had strength to stand
This is not what I had planned
It's out of my control
Flying at the speed of light
Thoughts were spinning in my head
So many things were left unsaid
It's hard to let you go

I know what it takes to move on
I know how it feels to lie
All I want to do
Is trade this life for something new
Holding on to what I haven't got

Sitting in an empty room
Trying to forget the past
This was never meant to last
I wish it wasn't so

I know what it takes to move on
I know how it feels to lie
All I want to do
Is trade this life for something new
Holding on to what I haven't got

What was left when that fire was gone
I thought it felt right but that right was wrong
All caught up in the eye of the storm
And trying to figure out what it's like moving on
And I don't even know what kind of things I said
My mouth kept moving and my mind went dead
So I'm picking up the pieces, now where to begin
The hardest part of ending is starting again

All I want to do
Is trade this life for something new
Holding on to what I haven't got
I'm holding on to what I haven't got
I'm holding on to what I haven't got

This is not the end, this is not the beginning
Just a voice like a riot rocking every revision
But you listen to the tone and the violent rhythm
Though the words sound steady something empty's within them
We say yeah with fists flying up in the air
Like we're holding onto something that's invisible there
Cause we're living at the mercy of the pain and the fear
Until we dead it, forget it, let it all disappear

[Waiting For The End - Linkin Park]

16.2.11

janjiku

Posted by Aira Kanaya at 8:09 AM 0 comments
Ketika aku masih berdiri di jalan ini, mohon sedikit pengertiannya.. Aku masih di sini bukan karena inginku. Hanya saja memang begini lah adanya. Aku sudah cukup tahu seperti apa konsekuensi yang mengiringi. Tanpa perlu kalian katakan berulang kali.
Ini jalanku.. Ini pilihanku..
Satu hal yang perlu kalian ingat.
Someday.. Somehow.. Aku pasti akan membuat orang tua dan keluarga merasa bangga padaku dengan caraku sendiri. Tak peduli sindiran dan ejekan yang orang lain lontarkan padaku saat ini ataupun nanti.

7.2.11

dunno

Posted by Aira Kanaya at 10:10 AM 0 comments

6.2.11

aku dan kamu

Posted by Aira Kanaya at 11:32 AM 0 comments
"jangan pernah hanya dengan melihat lalu kamu menilai siapa yang lebih menderita dan siapa yang lebih bahagia..."



Aku tidak mengerti... Dengan tenang kamu berkata kamu menderita sementara aku tersenyum bahagia. Sebenarnya apa yang sedang kamu lihat Kawan? Seperti apa "menderita" dan "bahagia" yang sedang kamu ukur?
Satu hal yang perlu kamu tahu Kawan.. Ada kalanya seseorang memiliki sesuatu yang dia simpan hanya untuk dirinya sendiri. Kamu tidak bisa dan tidak boleh menilai seseorang hanya berdasarkan apa yang kamu lihat.
Sadarlah Kawan.. Terkadang aku pun ingin sedikit berkeluh kesah padamu. Paling tidak dengarkan sejenak ceritaku. Tapi aku tak bisa berkata banyak. Aku sadar kamu pun pasti memiliki masalah sendiri. Pantaskah aku menambah masalahmu dengan masalahku? Aku sungguh tak tega.. Jadi biarkan masalahku tetap menjadi milikku saja..
Ingatlah Kawan, dunia tak selalu berporos padamu.. Jika memang tak ada sedikitpun waktumu untukku, biarkan aku menikmati waktu untuk diriku sendiri.

3.2.11

friends forever

Posted by Aira Kanaya at 8:12 AM 0 comments
And so we talked all night about the rest of our lives
Where we're gonna be when we turn 25
I keep thinking times will never change
Keep on thinking things will always be the same
But when we leave this year we won't be coming back
No more hanging out cause we're on a different track
And if you got something that you need to say
You better say it right now cause you don't have another day
Cause we're moving on and we can't slow down
These memories are playing like a film without sound
And I keep thinking of that night in June
I didn't know much of love
But it come too soon
And there was me and you
And then we got real blue
Stay at home talking on the telephone
We'd get so excited, we'd get so scared
Laughing at ourselves thinking life's not fair
And this is how it feels

[1]
As we go on
We remember
All the times we
Had together
And as our lives change
Come Whatever
We will still be
Friends Forever

So if we get the big jobs
And we make the big money
When we look back now
Will our jokes still be funny?
Will we still remember everything we learned in school?
Still be trying to break every single rule
Will little brainy Bobby be the stockbroker man?
Will Heather find a job that won't interfere with her tan?
I keep, I keep thinking that it's not goodbye
Keep on thinking it's a time to fly
And this is how it feels

[Repeat 1]

La, la, la, la:
Yeah, yeah, yeah
La, la, la, la:
We will still be friends forever

Will we think about tomorrow like we think about now?
Can we survive it out there?
Can we make it somehow?
I guess I thought that this would never end
And suddenly it's like we're women and men
Will the past be a shadow that will follow us 'round?
Will these memories fade when I leave this town
I keep, I keep thinking that it's not goodbye
Keep on thinking it's a time to fly

[Repeat 1 (3x)

[Graduation (Friends Forever) - Vitamin C]

1.2.11

one step closer

Posted by Aira Kanaya at 8:20 AM 0 comments
kamu harus mengalahkan alasan yang menjadi ketakutanmu sebelum kamu memulai [patrick star]

Terkadang kita sudah merasa takut terlebih dahulu terhadap sesuatu bahkan sebelum kita melakukan. Ada bayangan-bayangan buruk yang kita anggap akan dan bisa terjadi. Tapi apakah ketakutan itu kemudian menjadi kenyataan?? Belum tentu. Semua hal bisa terjadi. Kita tak akan pernah tahu sebelum kita memulai.
Hanya butuh satu langkah kecil untuk memulai dan langkah-langkah besar untuk melanjutkan...

27.1.11

sejenak inginku

Posted by Aira Kanaya at 10:02 PM 0 comments
Tuhan...
bolehkah aku sejenak meratapi? aku merasa sangat tak berarti. semua terasa begitu salah. tak sanggup lagi aku bertahan.. aku tak tahu mana yang harus kupilih..
bolehkah aku sejenak berhenti? aku merasa sangat lelah.. semua terlihat begitu gelap. tak sanggup lagi aku berjalan.. aku tak tahu jalan mana yang harus kulalui..
bolehkah aku meminta yang terbaik dari yang kuinginkan?
Tuhan...
aku tahu tak sepantasnya aku terus begini.. tapi semua terasa sangat tak adil bagiku..
aku pun tahu inginku belum tentu menjadi inginMu. Engkau memberikan apa yang kubutuhkan, bukan apa yang kuinginkan. tapi... semua masih terasa berat untukku.
Tuhan...
maafkan aku yang masih belum bisa menerima ketentuanMu..
aku hanya ingin bisa tetap berdiri tegak di jalan yang telah Engkau pilihkan untukku.

mimpi semu

Posted by Aira Kanaya at 9:44 PM 0 comments
dan kemudian kenyataan menamparku. membuat aku seketika tersadar. aku masih berdiri di sini. belum beranjak sedikitpun dari tempat aku berdiri. entah apa lagi yang masih kucari dan kunanti. aku tak tahu lagi angan mana yang pasti.

22.1.11

di persimpangan jalan

Posted by Aira Kanaya at 11:20 AM 0 comments
Kamu berkata aku berubah, berbeda, lebih cuek dan tidak peka. Tapi aku pun manusia biasa Kawan.. terkadang aku butuh waktu untuk diriku sendiri. Terkadang aku ingin kamu juga bisa mengerti aku. Bukankah itu wajar? Karena aku pun merasa kamu pun demikian adanya.
Kamu sudah berjalan lebih jauh di depanku Kawan.. Apa lagi yang kamu takutkan? Seharusnya aku yang merasa takut dan meminta kesediaanmu untuk tetap berada di sampingku, membantuku tetap berdiri di saat aku mulai rapuh dan terjatuh.
Aku tak meminta banyak padamu Kawan... Aku hanya ingin pengertian darimu..
Maaf jika aku masih sahabat yang buruk bagimu, tak seperti mereka yang menurutmu lebih baik dariku.
Maaf jika aku masih sering bersikap egois, memikirkan diriku sendiri, tak mendengarkan maumu.
Maaf jika aku cuek terhadap masalahmu, tak berada di sampingmu ketika kamu butuh kehadiranku.
Maaf jika aku tak peka terhadap kesedihanmu, tak menghiburmu saat kamu ingin mengusir semua resahmu.
Maaf jika aku tak bisa memberi tanggapan yang kamu harapkan di saat kamu bercerita.
Maaf jika selama ini kamu merasa aku hanya bisa menyusahkanmu, tak sedikitpun berarti bagimu.
Maaf Kawan... Aku benar-benar minta maaf...

20.1.11

untuk kamu

Posted by Aira Kanaya at 5:10 PM 0 comments
Sudah bertahun-tahun kita bersama, mencoba untuk bisa seiring sejalan memberi warna indah persahabatan. Benar-benar terasa waktu yang sudah kita jalani bersama. Suka, duka, senang, sedih, tangis, tawa, marah, kecewa,. Semua pernah kita rasakan sebagai warna lengkap pelangi.
Meski jalan yang kita lalui tak selalu mudah, mulus dan lurus. Meski kerikil tajam sering membuat kita tersandung. Meski pemandangan yang ditunjukkan tak selalu indah. Dan meski terkadang jalan kita berselisih jalan. Tapi kita selalu percaya bahwa kita pasti mampu mengatasinya. Kita percaya bahwa akan selalu ada tangan yang siap menyambut kita, akan selalu ada telinga untuk mendengar keluh kesah kita, akan selalu ada mulut yang tak henti mendoakan dan memberi semangat, akan selalu ada hati yang menerima kita sebagai sahabat. Dan kita percaya bahwa perjalanan yang telah kita lalui bersama akan semakin menambah indahnya persahabatan.
Mungkin terkadang kita berselisih paham, berbeda jalan, saling bersinggungan, mendahulukan ego pribadi, tanpa sadar telah menyakiti, tak bisa saling mengerti, merasa kesal, sebal, marah, kecewa, dan perasaan negatif lain.
Tetapi kita juga pernah tertawa bersama, berjuang, saling memberi semangat, bercerita tanpa henti, melakukan kegilaan.
Kita pernah menorehkan warna, menerbangkan angan, menggapai mimpi, menciptakan kenangan, membuat beribu cerita yang semoga akan menjadi sebuah kisah klasik untuk masa depan kita.
miss u all guys.. ^^

19.1.11

my rival is my best teacher

Posted by Aira Kanaya at 8:08 PM 0 comments
Dari awal aku sadar, aku bukan siapa-siapa jika dibandingkan dengan dia. Aku tak ada apa-apanya jika disandingkan dengan dia. Meskipun kamu tak pernah sedikitpun membandingkan aku dengan dia, menuntut agar aku setara dengan dia, melakukan hal yang sama dengan dia. Tapi tanpa dikatakan pun aku sudah tahu, aku kalah dari dia. Tentu tak salah jika kamu lebih memilih dia dibanding aku. Aku sudah tahu itu...
Aku pun sudah menyadari bahwa aku dan kamu berada di dunia yang berbeda. Aku tak bisa masuk dan mengerti duniamu, begitu pula kamu terhadap duniaku. Bukan karena dunia kita tak bisa bersatu, tapi kita tak pernah punya waktu dan kesempatan untuk menyatukan dunia kita. Sementara dia terlihat bisa mengerti duniamu. Aku bisa saja mengelak, merasa itu benar karena kalian punya waktu dan kesempatan untuk saling mengerti dunia masing-masing. Tapi itu adalah kenyataan yang terjadi. Tak perlu dipermasalahkan lagi.
Ketika melihat dia, sering aku berpikir "hebat, dia bisa seperti itu. sementara aku??"
Aku kagum dengan dia yang seperti itu. Tapi itu tak lantas membuatku iri pada dia. Ya, untuk apa aku iri? Tak ada gunanya bukan? Toh, aku sudah tidak mengharapkanmu, ingat? Jadi aku tak pernah dan tak perlu merasa iri pada dia. Hal ini justru memacu aku untuk terus memperbaiki diri. Aku semakin terpacu untuk mencoba melakukan berbagai macam hal. Aku menjadi semangat untuk terus belajar. Dari dirinya aku banyak belajar...
Meskipun bagi dia mungkin aku bukanlah siapa-siapa, tapi bagiku dia adalah salah seorang "guru terbaik"ku. Terima kasih untuk dia yang ada di sana... ^^

16.1.11

miss bossy

Posted by Aira Kanaya at 1:10 PM 0 comments
Hei kamu, hati-hati kalau bicara. Kamu tidak tahu apa-apa tentang aku. Kamu tak pernah berusaha menempatkan diri pada posisiku. Aku berusaha lebih keras dari kamu, lebih keras dari yang bisa kamu bayangkan. Pernahkah kamu mencoba melakukan hal yang sama?? Jangan hanya bicara omong kosong!! Kamu tak akan pernah tahu seperti apa rasanya jadi aku. Kamu seenak sendiri mengatakan pandanganmu tentang aku pada orang-orang. Menyebarkan berita negatif tentang aku. Menempatkan aku pada posisi orang yang sangat buruk. Apa urusanmu?? Apa pedulimu?? Kamu hanya seorang cewek yang egois, menempatkan prioritas diri sendiri di atas orang lain. Silahkan kamu terus saja menggonggong. Tak akan ada artinya lagi bagiku!!

it's done

Posted by Aira Kanaya at 1:02 PM 0 comments
Mari kita permudah semuanya. Mungkin sudah saatnya kita akhiri saja semua kebohongan dan kepura-puraan ini. Maaf dan terima kasih. :)

inginmu ≠ inginku

Posted by Aira Kanaya at 12:20 PM 0 comments
Kamu harus ini. Kamu harus itu.
Kamu harus begini. Kamu harus begitu.
Kamu harus seperti ini. Kamu harus seperti itu.
Haruskah aku??

Kenapa kamu tidak begini? Kenapa kamu tidak begitu?
Kenapa kamu tidak seperti dia? Kenapa kamu tidak seperti mereka?
Tidak bolehkah??
Tidak bisakah kamu menerima aku seperti aku sekarang ini??

Hei, inilah aku, dengan segala kelebihan dan kekuranganku.
Inilah aku, yang sedang dan terus berusaha untuk jadi lebih baik lagi semampuku.
Inilah aku, yang berusaha penuhi inginmu dan jadi seperti yang kamu mau.
Masih belum cukupkah??

Silahkan kamu teruskan saja teriakan penuh tuntutanmu itu.
Untuk apa aku balik berteriak padamu jika kamu sudah menutup mata dan telinga dari segala hal tentang aku.

Sudah cukup. Terserah. Aku sudah tidak peduli. Inginmu sudah bukan lagi inginku. Dan inginku tak pernah jadi inginmu. Tak perlu dipaksakan lagi. Aku menyerah.

15.1.11

satu jam saja

Posted by Aira Kanaya at 8:05 AM 0 comments
Jangan berakhir
Aku tak ingin berakhir
Satu jam saja ku ingin diam berdua
Mengenang yang pernah ada

Jangan berakhir
Karena esok takkan lagi
Satu jam saja hingga ku rasa bahagia
Mengakhiri segalanya

Tapi kini tak mungkin lagi
Katamu semua sudah tak berarti
Satu jam saja
Itu pun tak mungkin, tak mungkin lagi

Jangan berakhir
Ku ingin sebentar lagi
Satu jam saja izinkan aku merasa
Rasa itu pernah ada
(Satu Jam Saja - Audy)

11.1.11

dan semua pun berakhir

Posted by Aira Kanaya at 7:06 PM 0 comments
"Kamu marah padaku?" tanya Lelaki pada Perempuan.
"Apa aku terlihat marah padamu? Aku biasa saja. Tidak kurang dan tidak lebih. Tak perlu kamu mencari-cari kesalahanku" jawab Perempuan dengan wajah datar.
"Kenapa kamu selalu bersikap seperti ini padaku?? Aku hanya tidak ingin hubungan kita rusak! Apa kamu masih belum mengerti?? Aku tidak ingin kehilangan kamu!! Aku sayang kamu!" teriak Lelaki.
"Aku merasa serba salah. Aku tidak tahu harus bagaimana. Aku bingung. Aku harap kamu bisa mengerti. Seperti kamu biasanya mampu mengerti perasaanku." lanjut Lelaki pelan.
Perempuan tertegun, tak ada kata-kata yang bisa diucapkan, semua terhenti.
"Kalau kamu benar tidak ingin kehilangan aku seharusnya kamu tahu apa yang kuinginkan. Seharusnya kamu tidak melakukan sesuatu yang bisa menyakitiku. Sesuatu yang bisa merusak hubungan kita. Untuk kali ini aku benar-benar tidak bisa mengerti kamu. Tapi semua sudah terlambat. Ini keputusanmu. Tak perlu diteruskan lagi." jawab Perempuan pelan. Setitik embun bergelayut menggantung di kedua mata Perempuan.
"Seperti katamu dulu, kita masih berteman kan?" lanjut Perempuan sambil menatap mata Lelaki.
"Ya, kita teman..." jawab Lelaki sambil memalingkan pandangan, tak mau menatap balik Perempuan, berpura-pura tak melihat air mata yang memaksa keluar.
Perempuan terdiam, ikut memalingkan muka, menatap satu titik jauh di depan. Masa yang akan dia jalani tanpa pernah ada lagi Lelaki untuk Perempuan. Rasa sakit di hati sangat besar dan melukai begitu dalam. Perempuan merasa sedih, marah, kecewa, tak berdaya. Sekuat tenaga dipaksanya menahan air mata yang mengalir pelan di pipi.
Lelaki beranjak pergi, meninggalkan Perempuan sendiri di sudut sepi, tak pernah menoleh ataupun kembali.
Dan untuk ke sekian kalinya Perempuan menangis karena Lelaki...

***

Biarkan saja, semua sudah berakhir. Ini adalah akhir kisah kita. Paling tidak kini kamu sudah menemukan senyummu kembali, meski senyum itu tak akan pernah untukku lagi..

tentang senja kala itu

Posted by Aira Kanaya at 7:04 PM 0 comments
Ketika senja mulai menghilang, mempersilahkan pekatnya hitam menghiasi langit malam, Lelaki dan Perempuan duduk bersebelahan dengan kesunyian nyata menyelimuti. Pikiran masing-masing sibuk merangkai kata-kata untuk diucapkan.

Sepuluh menit kemudian...
"Aku sudah memutuskan untuk melakukannya" Lelaki memecah kebisuan di antara mereka. Perempuan tetap bergeming, menampakkan raut wajah datar tak terbaca.
"Kamu kenapa? Tak apa-apa kan? Aku minta maaf. Aku benar-benar..."
"Kenapa minta maaf? Apa kamu telah melakukan kesalahan padaku?" potong Perempuan dengan nada tertahan dan sedikit meninggi.
"Seharusnya aku yang minta maaf. Aku hanya... Yah, rasanya ini terlalu mendadak. Aku sedikit kaget. Kamu tak pernah cerita, dan kemudian.. Yah.. anyway, selamat ya. Aku senang mendengarnya. Aku ikut bahagia untukmu," lanjut Perempuan sambil tersenyum.
"...ya, terima kasih. Aku tahu kamu akan mengerti perasaanku saat ini. Kita masih berteman kan?"
"Ya, kita teman..." jawab Perempuan pelan, menghilang bersama angin yang tiba-tiba berhembus, membiarkan mereka kembali diam dengan pikiran masing-masing.

***
Beberapa bulan sebelumnya...

Dering hp tanda sms masuk membuyarkan lamunan Perempuan.
"Udah buka puasa? Tadi sahur kan? Hayo, ga boleh bohong lho. Bohong itu dosa"
Sambil tersenyum Perempuan membalas sms dari Lelaki
"Haha.. Anak kecil juga tau kalo bohong itu dosa. Iya, aku udah makan kok. Tadi juga sahur, kan kamu yang bangunin. Besok lagi yaa... hehe"
Tak lama menunggu..
"Sip... Tiap hari aku pasti bangunin kamu buat sahur. Jaga kesehatan ya. Jangan tidur malam-malam dulu, kan harus sahur. Love you..."
Perempuan terdiam, tak percaya dengan apa yang tertera di layar hp.Berulang kali sms itu dibaca, mencoba mencerna maksud kalimat terakhir. Apa artinya? Benar untuk Perempuan kah? Atau hanya sekedar bercandaan tak penting?
"Makasih... Tenang, aku pasti jaga kesehatan. Kamu juga lho, jangan cuma bisa ngomong ke orang lain tanpa diri sendiri melakukan." balas Perempuan.
"Sepertinya kamu yang lebih penting untuk diingatkan selalu. Anak kecil juga tahu. haha.. Mmm.. Kok kalimat terakhir ga dibalas?"
Kembali Perempuan terdiam, tak tahu harus menjawab seperti apa. Ini benar-benar gambling. Beranikah Perempuan menanggapi? Akhirnya...
"Dilarang nggombal pas puasa loh.. hehe.. Udah jam segini, siap-siap tarawih sana,"
Hingga pagi menjelang, tak ada satupun sms balasan dari Lelaki.

Beberapa kali Lelaki menyisipkan kata itu di sms untuk Perempuan. Dan selalu Perempuan membalas dengan bercanda, tak mau membahas lebih jauh. Dan selalu Lelaki tak pernah membalas sms itu lagi.
Hingga kemudian, ketika Lelaki kembali menuliskan kata itu, Perempuan mengumpulkan seluruh nyali dan keberanian...
"Jaga diri baik-baik. Menjalani hidup seorang diri bukan berarti lantas hidup hanya untuk diri sendiri. Ada orang-orang yang ikut memikirkan kamu. Love you too.."
Tak ada balasan. Perempuan mulai meragu, menyisakan tanda tanya besar dan setumpuk penyesalan yang mendalam. Salahkah Perempuan?

***
Perempuan masih terdiam, berusaha mencerna kata-kata yang tadi diucapkan Lelaki.
Kenapa tiba-tiba Lelaki memutuskan seperti itu? Kapan dia mengambil keputusan? Apa arti hubungan mereka selama ini? Apa arti Perempuan bagi Lelaki? Teman seperti kata Lelaki tadi kah?
Berbagai pertanyaan berkecamuk dalam pikiran Perempuan. Tak terjawab satupun pertanyaan.
Perempuan merasa Lelaki sungguh naif dan munafik. Perempuan merasa kecewa... Sangat kecewa...

no comment

Posted by Aira Kanaya at 9:34 AM 0 comments
Bukan maksudku diam, tak mau menjawab, menghindar, ataupun menutupi. Aku hanya butuh waktu untuk berteman dengannya terlebih dahulu. Nanti... jika aku sudah merasa siap, apapun pertanyaan kalian, aku akan menjawab dengan senang hati.

c h a o s

Posted by Aira Kanaya at 8:35 AM 0 comments
Semakin buram. Tak jelas. Tak terlihat. Tak menentu. Tak terarah.
Entahlah.....
Semua seperti tak nyata bagiku. Terlalu abstrak. Tak terdefinisikan dengan baik.
Aku kacau. Aku menggila.
Hanya sekumpulan emosi negatif dalam bom waktu yang siap meledak kapan saja.

9.1.11

dari sisi aku

Posted by Aira Kanaya at 1:00 PM 0 comments
Tertangkapkah olehmu
Apa yang ku rasa
Terus ganggu hatiku
Sering kali ku ragu
Ragukan pedulimu
Dan tak yakin kesungguhanmu

Reff:
Cobalah lihat dari sisi aku
Agar kau pahami
Coba kau dengar
Jerit hati kecil ini
Cobalah tuk mengerti
Sedikit saja

Meski aku ada, tapi seperti tak ada
Ku di sini, namun tak berarti

Cobalah lihat dari sisi aku
Agar kau pahami
Coba kau dengar
Jerit hati kecil ini
Cobalah tuk mengerti
Sedikit saja

Bridge:
Lihat... Lihat aku.. Izinkan sedikit egoku
Lakukan seperti mauku
Tataplah kedua mataku
Dan coba kira keinginanku

Cobalah lihat dari sisi aku
Sulitkah... Bisakah... Kau pahami

Cobalah lihat dari sisi aku
Agar kau pahami
Coba kau dengar
Jerit hati kecil ini
Cobalah tuk mengerti
Coba untuk mengerti
Sedikit saja
(Dari Sisi Aku - Tangga)

6.1.11

tanpa judul

Posted by Aira Kanaya at 12:50 PM 0 comments
Tolong ajari aku mengendalikan rindu
yang meliar bagai perdu di padang hatiku
Cinta lama yang bertahun-tahun kutebas
sepertinya selalu menolak meranggas
Akarnya yang keras menghujam terlalu dalam
menembus dunia kelam tempat hasratku bersemayam

Tolong ajari aku menerjemahkan pahit
yang perih menggigit tiap mataku menatap langit
Kemana saja kupalingkan kepala
ia selalu ada menyungkup semesta
Kucintai birunya dengan cinta paling purba
Kudamba jingga senjanya dengan rindu tanpa jeda
Sementara jarak tetap saja membentang panjang
menggerus tahun-tahun lengang

Tolong ajari aku berhenti bermimpi
.....kini
Sebab padang hatiku jadi terlalu sunyi untuk kutinggali sendiri
Jemu menjamu sejoli pembunuh rindu -jarak dan waktu-
Berharap mereka menerkamku dan mengakhiri kesia-siaan ini

*lupa pernah baca puisi ini dimana. hehehe...*

Masih teringat kamu di sana dan segala cerita tentang aku dan kamu di suatu waktu, tak apa kan?
Tenang saja, aku pun masih ingat dengan jelas janjiku. dan tak pernah berniat untuk mengingkari.

aku bagimu

Posted by Aira Kanaya at 11:50 AM 0 comments
Aku pernah memintamu untuk tetap tinggal sejenak di sampingku, saat aku merasa seisi dunia bersikap sangat tak adil padaku. tapi kamu justru mengabaikan permintaanku.
Aku pun pernah memintamu untuk pergi dari hidupku, agar aku bisa terus melanjutkan hidupku tanpa terus menunggumu. tapi kamu tetap mengabaikan kataku.
Kamu memilih menjadi sang angin, yang datang dan pergi sesuka hati, tak ingin diikat ataupun dipaksa.
Masih bolehkah aku untuk tetap meminta padamu?
Dan kini kamu memintaku untuk ada di saat kamu membutuhkan seorang pendengar, pemberi saran, penyemangat, pembela, dan entah sebagai apa lagi.
Hei, siapa aku bagimu? Masih haruskah aku melakukannya untukmu? Melupakan sakit yang kurasakan saat kamu bersikap sebaliknya?
Tak tahukah kamu bahwa angin selalu menyisakan satu tanya yang tak pernah bisa terjawab, meski waktu telah rela menunggu lama, memberi kesempatan pada hati untuk merasa, dan mengalahkan ego yang dipaksakan.
Sebenarnya apa arti aku untuk kamu?

2.1.11

move on

Posted by Aira Kanaya at 8:09 PM 0 comments
"Lalu, bagaimana jika aku ingin kembali?"

"Yang bisa kamu lakukan hanya bergeser ataupun terus maju. Tak pernahkah kamu berpikir jika kamu berbalik di tengah jalan, kamu akan menyenggol perahu-perahu lain yang sedang berlayar di sekitarmu. Bahkan bisa jadi kamu akan menabrak mereka. Tentu hal itu justru akan lebih menyakitkan bagi banyak pihak bukan??"

"Ya, aku tahu.. Sekeras apapun usahaku untuk berputar dan berbalik arah, semua itu hanya akan sia-sia saja. Aku hanya bisa menoleh ke belakang tanpa bisa mendekat."

"Jangan lupa, di saat kamu menoleh ke belakang, perahu yang kamu kemudikan masih tetap berjalan ke depan. Jadi jika kamu tak ingin kehilangan arah tujuan, kamu tak boleh terlalu lama menoleh ke belakang. Ada kalanya kamu boleh menoleh ke belakang untuk tersenyum, memberi tahu padanya bahwa kamu sudah baik-baik saja tanpa ada dia di sampingmu untuk membantu mengemudikan perahumu. Bahwa kamu sudah baik-baik saja tanpa harus ada penyesalan lagi. Setelah itu kamu harus terus menatap ke depan, menyongsong hamparan masa depan yang bisa mulai kamu jalankan."

"Tak bolehkah aku berhenti sejenak ketika semua rasa itu terlalu menyakitkan?"

"Tentu saja kamu boleh berhenti sejenak untuk sekedar mengumpulkan kekuatan. Tapi ingatlah, ketika kamu berlama-lama merenungi perjalananmu, perahu-perahu lain terus melaju mendahului perahumu. Apakah kamu ingin terus tertinggal di belakang yang lain?"

"....."

Aku sudah benar-benar melepasmu... Tak perlu lagi semua cerita itu terus dipertanyakan kembali... Semua sudah usai di sini...

semangat baruuu

Posted by Aira Kanaya at 7:45 PM 0 comments
Ada banyak mimpi, keinginan, dan harapan yang ingin diwujudkan di tahun ini. Tapi yang pasti aku ingin bisa lebih berbahagia. Karena dengan merasa bahagia maka kita akan bisa memandang positif segala hal yang terjadi dalam hidup kita dan merasa bahwa apapun yang terjadi kita akan selalu baik-baik saja.
Terima kasih untuk kamu yang telah ikut memberi warna dalam coretan perjalanan hidupku. Meski tak selalu warna yang menyenangkan tapi telah membuatku semakin mengerti tentang hidup.
Semoga kita masih akan terus menuliskan kisah kita bersama di tahun ini, dan juga di tahun-tahun berikutnya. ^^
 

the other side of me Copyright © 2010 Design by Ipietoon Blogger Template Graphic from Enakei